Jumat, 28 Desember 2012

PAMERAN KONASPI 7



Pameran Konaspi (konfrensi nasional pendidikan ) yang ke-7 berlangsung pada hari rabu,31 Oktober 2012 sampai hari sabtu, 3 November 2012. Pameran Konaspi yang ke-7 ini diadakan di Yogyakarta, tepatnya di Pendopo Amplaz dan Universitas Negeri Yogyakarta-lah yang bertugas sebagai tuan rumah dalam acara tersebut. Konaspi adalah acara pertemuan rutin yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTKI) Nasional. Acara ini diadakan setiap 4 tahun sekali di setiap universitas dengan tujuan untuk mengevaluasi kegiatan pendidikan yang berlangsung secara 5 tahun sebagai penentuan rumusan masalah untuk memperbaiki keadaan pendidikan.
Pameran Konaspi kali ini mengusung tema tentang pendidikan karakter yakni “Memantapkan Karakter Bangsa Menuju Generasi 2045”. Tema ini sesuai dengan melihat keadaan bangsa Indonesia saat ini yang kualitas moral baiknya diambang krisis moral atau terjadinya degradasi moral. Hal ini diciptakan guna menciptakan generasi yang memiliki karakter mulia , bermartabat serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Acara konaspi 7 dihadiri oleh beberapa universitas diantaranya UNY (FIS, FE, FT, FIP, FMIPA, FIK, LPPM UNY, PSW UNY, dll), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Semarang, Universitaas Negeri Makasar, Universitas Pendidikan Ganesha, dll.
Setiap universitas dari berbagai fakultas dan lembaga di UNY menampilkan berbagai macam karya mahasiswa dan dosen. Di FBS misalnya dari hasil wawancara saya oleh salah satu dosen FBS, beliau menerangkan bahwa dalam pameran konaspi yang ke-7 ini FBS menampilkan dan menawarkan karya-karya seni berupa batik yang dibuat mahasiswa langsung dari Imogiri dan kerajinan yang tebuat dari kayu dan kawat-kawat yang sudah tidak terpakai menjadi motif cincin, topeng dan lain-lain. Bukan hanya itu FBS juga menawarkan pengunjung untuk membuat motif batik sendiri dengan disediakannya kain putih dan peralatan membatik, tujuan utama dari itu semua adalah agar dapat memperkenalkan karya kreatifitas mahasiswa yang mana hal tersebut akan dipasarkan sesuai dengan minat pemasaran global.
Dari FIS juga tak kalah menarik penampilannya di pameran konaspi 7 FIS mempersembahkan buku-buku dan jurnal karya mahasiswa dan dosen. Bukan hanya itu hasil yang mereka dapatkan dari penjualan buku dan jurnal meraka persembahkan untuk bakti sosial hal ini erat kaitannya dengan rasa solidaritas tinggi terhadap sesama manusia. Dalam acara ini FIS bertujuan untuk mahasiswa agar dapat menjadikan buku dan jurnal ini sebagai reverensi dan cakap dalam membuat inspirasi untuk membuat karya buku dan jurnal yang lebih bagus dari sebelumnya.
Lain halnya dengan FT, dari  hasil wawancara saya kepada saudari Gita jurusan tata busana 2010. Tujuan dari FT sendiri tentang diadakannya pameran ini adalah memperkenalkan produk kepada masyarakat yang telah berkunjung ke pameran konaspi 7 untuk memperkenalkan discovery dan invention karya mahasiswa FT UNY  agar masyarakat dapat mempermudah dalam memecahkan suatu urusan. Dari sinilah FT mempersembahkan karya-karya mahasiswanya yang belum pernah ada sebelumnya seperti alat bantu pembelajaran huruf brailler, game uloondo dan masih banyak lagi.
Dari Surabaya UNESA misalnya dalam pameran konaspi kali ini UNESA memperkenalkan dan menawarkan jurnal dan buku-buku karya mahasiswa dan dosen. Hal ini sama dengan apa yang di tampilkan oleh FIS UNY. Akan tetapi mereka mempunyai tujuan tersendiri dari hasil karya-karya mahasiswa dan dosen ini mereka mempersembahkan kepada mahasiswa agar mampu memahami lebih dalam tentang bidang kuliah yang ditekuni seperti adanya buku filsafat sosial dan pengembangan pendidikan karakter. Mereka dalam acara ini juga mampu memperkenalkan universitas mereka di Surabaya dari berkembangnya seperti apa dan keberadaannya sekarang seperti apa.
Beda halnya dengan Universitas Ganesha, Ganesha mempersembahkan produk mahasiswa berupa kerajinan dari batu seperti adanya batu giok untuk aksesoris seperti cincin, bros, anting dal lainnya. Bentuk dan warnanya sangat menarik juga tidak kalah penting dengan harganya karena harga yang ditawarkan cukup menguras kantong mahasiswa bahkan menguras kantong kaum elit, akan tetapi tujuan utamanya adalah untuk memperkenalkan kepada masyarakat bahwa dari tangan mahasiswa mereka dapat menghasilkan kerajinan yang kreatif, akan tetapi kerajinan ini belum merambah ke pasar global, mereka hanya menawarkannya ke pasar lokal karena bisa dibilang hasil kreatifitas itu merupakan hal yang baru bagi mereka.
Dari berbagai wawancara tiap universitas yang saya lakukan dalam pameran konaspi 7, saya dapat menyimpulkan bahwa perkembangan pemikiran manusia akan terus menghasilkan sesuatu jika ada kemauan dan usaha yang keras dari tiap individu dan kelompok, hal ini erat kaitannya dengan prespektif perkembangan dunia global yang mana membutuhkan pemikiran-pemikiran baru yang kreatif  dan inovatif. Tentang pamerannya sendiri “ pameran konaspi 7 “ dari sinilah tiap-tiap universitas Indonesia dapat memperkenalkan karya-karya mereka sebagai hasil dari kreativitas mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar