Senin, 31 Desember 2012

Model Pembelajaran Guru


Menurut Sardiman A. M. (2004 : 165), guru yang kompeten adalah guru yang mampu mengelola program belajar-mengajar. Mengelola di sini memiliki arti yang luas yang menyangkut bagaimana seorang guru mampu menguasai keterampilan dasar mengajar, seperti membuka dan menutup pelajaran, menjelaskan, menvariasi media, bertanya, memberi penguatan, dan sebagainya, juga bagaimana guru menerapkan strategi, teori belajar dan pembelajaran, dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif. Model pembelajaran adalah pola interaksi siswa dengan guru di dalam kelas yang menyangkut pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas.
Model pembelajaran guru sama halnya dengan metode pembelajaran guru, hal ini sesuai dangan konsep bahwa metode pembelajaran guru merupakan cara yang dilakukan dalam proses pembelajaran agar pembelajaran berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan guru maupun siswa sehingga dapat memperoleh hasil yang optimal. Model pembelajaran atau metode pembelajaran menurut Sugihartono, dkk. (2007:81-84), terdiri dari berbagai macam diantaranya:
a.       Metode ceramah
b.      Metode latihan
c.       Metode tanya jawab
d.      Metode karyawisata
e.       Metode demonstrasi
f.       Metode sosiodrama
g.      Metode bermain peran
h.      Metode diskusi
i.        Metode pemberian tugas dan resitasi
j.        Metode eksperimen, dan
k.      Metode proyek.
Sebagai seorang guru, harus selalu berperan aktif dalam lingkup pendidikan di dalam kelas maupun diluar kelas. Hal ini sejalan dengan peran seorang guru yakni sebagai pengajar, pembimbing, dan sebagai administrator kelas. Guru sebagai seorang pengajar harus merancanakan dan melaksanakan pembelajaran, oleh karenanya guru dituntut untuk menguasai seperangkat pengetahuan dan keterampilan mengajar. Guru sebagai pembimbing diharapkan dapat memberikan bantuan kepada siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi, peranan ini tergolong dalam aspek pendidikan karena guru tidak hanya menyampaikan imu pengetahuan, melainkan juga mendidik untuk mengalihkan nilai-nilai kehidupan. Hal ini memjelaskan bahwa tujuan pendidikan adalah sikap yang mengubah tingkahlaku  peserta menjadi lebih baik. Dan guru sebagai administrator kelas berperan dalam pengelolaan proses belajar mengajar di dalam kelas maupun di luar kelas (model pembelajaran langsung).
Adapun model pembelajaran langsung, menurut menurut Arends (Trianto, 2011 : 29) adalah “Salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah”. Sejalan dengan widaningsih, Dedeh (2010:150) bahwa pengetahuan prosedural yaitu pengetahuan mengenai bagaimana orang melakukan sesuatu, sedangkan pengetahuan deklaratif, yaitu pengetahuan tentang sesuatu. Pembelajaran langsung tidak sama dengan metode ceramah, tetapi ceramah dan resitasi (mengecek pemahaman dengan tanya jawab) berhubungan erat dengan model pembelajaran langsung. Guru berperan sebagai penyampai informasi, dan dalam hal ini guru seyogyanya menggunakan berbagai media yang sesuai, misalnya film, tape recorder, gambar,  peragaan, dan sebagainya. Menurut Widaningsih, Dedeh (2010:151) Ciri-ciri Pengajaran Langsung adalah sebagai berikut :
1.      Adanya tujuan pembelajaran dan prosedur penilaian hasil belajar.
2.      Pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran
3.  Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang mendukung berlangsung dan berhasilnya pengajaran.

Sumber:
Colin Marsh. (1996). Handbook for beginning teachers. Sydney : Addison Wesley Longman Australia Pry Limited.
Sardiman, A. M. (2004). Interaksi dan motivasi belajar-mengajar. Jakarta: Rajawali.
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Siswoyo, Dwi, dkk. 2011. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar