a. Pengertian
Minat
Menurut Sujanto Agus (1981), Minat ialah suatu pemusatan
perhatian yang tidak disengaja yang terlahir dengan penuh kemauannya dan yang
tergantung dari bakat dan lingkungan. Menurut Tidjan (1976:71) minat
adalah gejala psikologis yang menunjukan pemusatan perhatian terhadap suatu
obyek sebab ada perasaan senang. Sedangkan menurut Drs. Dyimyati Mahmud (1994),
minat adalah sebagai sebab yaitu kekuatan pendorong yang memaksa seseorang
menaruh perhatian pada orang situasi atau aktifitas tertentu dan bukan pada yang
lain, atau minat sebagai akibat yaitu pengalaman efektif yang distimular oleh
hadirnya seseorang atau sesuatu obyek, atau karena berpartisipasi dalam suatu
aktifitas.
Unsur-unsur
yang terkandung dalam definisi minat adalah:
1.
Minat adalah gejala psikologis yang
timbul dari diri seseorang
2.
Minat terjadi pada pemusatan
perhatian diri seseorang
3.
Minat merupakan pengalaman yang
terjadi karena rasa senang
4.
Minat menunjukkan seseorang untuk
berbuat sesuai dengan tujuan.
Dari
berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa minat adalah gejala psikologis tentang sebuah pemusatan
perhatian seseorang yang secara sadar tercipta karena adanya keadaan yang
mendukung atau karena adanya stimulus seseorang untuk berperilaku.
b. Pengertian
Belajar
Menurut Santrock dan Yussen seperti yang dikutip
Sugihartono,dkk(2007:74) mendefinisikan belajar sebagai perubahan yang relative
permanen karena adanya pengalaman. Menurut Reber seperti yang dikutip
Sugihartono,dkk(2007:74), belajar adalah sebuah proses memperoleh pengetahuan
dan sebagai perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil
latihan yang diperkuat. Sedangkan menurut Muhibbin Syah (2011:63), belajar
adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental
dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan.
Ciri-ciri perilaku belajar, menurut Sugihartono,dkk
(2007:74-76), adalah:
1.
Perubahan
tingkah laku terjadi secara sadar
2.
Perubahan
bersifat kontinuedan fungsional
3.
Perubahan
bersifat positif dan aktif
4.
Perubahan
bersifat permanen
5.
Perubahan
dalam belajar bertujuan atau terarah
6.
Perubahan
mencangkup seluruh aspek tingkah laku.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah:
1.
Faktor
internal
Faktor
internal adalah faktor yang ada dalam diri indifidu itu sendiri yang meliputi
faktor jasmaniah dan faktor psikologis.
2.
Faktor
eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar
indifidu, yang meliputi faktor jasmaniah
meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh, sedangkan faktor psikologis meliputi
intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kelelahan. Faktor
ekstern yang berpengaruh dalam belajar meliputi faktor keluarga, faktor
sekolah, dan faktor masyarakat.
Belajar
adalah kunci dari kesuksesaan, sehingga belajar merupakan proses awal dari
pendidikan,
keberhasilan sebuah pendidikan sangat bergantung pada proses yang telah dialami
siswa yang berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu
proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman atau perolehan informasi, transformasi
dan evaluas dalam wujud perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi yang
relatif permanen atau menetap karena adanya interaksi individu dengan
lingkungannya. Belajar seorang siswa juga mempunyai tahap-tahap diantaranya
menurut Bunner, tahap seorang siswa
meliputi tahap perhatian, tahap penyimpanan dalam ingatan, tahap reproduksi dan
tahap motivasi.
c. Pengertian
Minat Belajar Siswa
Minat belajar adalah aspek psikologis seseorang yang
menampakkan diri dalam beberapa gejala, seperti : gairah, keinginan, semangat,
perasaan suka untuk melakukan proses perubahan tingkah laku melalui berbagai
kegiatan yang meliputi mencari pengetahuan dan pengalaman, dengan kata lain,
minat belajar itu adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan seseorang terhadap
proses belajar dalam mempraktekkan dan kemudian ditunjukkan melalui
keantusiasan, partisipasi dan keaktifan dalam mengikuti proses belajar yang
ada. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa menurut
Slameto (1995) antara lain:
1.
Faktor-faktor internal yaitu:
a.
Faktor jasmaniah
1. Faktor kesehatan, yaitu faktor keadaan fisik baik segenap dalam
beserta bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. Kesehatan adalah keadaan
atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap semangat belajarnya.
2. Cacat tubuh, adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang
sempurna mengenai tubuh. Cacat tubuh seperti buta, tuli, patah kaki, lumpuh dan
sebagainya bisa mempengaruhi proses belajar. Sebenarnya jika hal ini terjadi
hendaknya anak didik tersebut dilembagakan pendidikan khusus supaya dapat
menghindari kecacatannya itu.
b.
Faktor psikologis
1. Intelegensi yaitu kecakapan seseorang yang terdiri dari kecakapan
menghadapi dan menyesuaikan diri ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan
efektif, mengetahui penggunaan konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui
relasi dan mempelajarinya dengan cepat.
2. Perhatian yaitu keaktifan jiwa yang dipertinggi kepada suatu objek
atau sekumpulan objek, agar warga dapat belajar dengan baik dan selalu mengusahakan
bahan pelajarannya selalu menarik perhatian siswanya.
3. Minat yaitu kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.
4. Bakat yaitu kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu akan terealisasi
menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih.
5. Kesiapan adalah kesediaan untuk memberikan response atau bereaksi
kesediaan itu timbul dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan
kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan.
Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar mengajar, seperti halnya
jika kita mengajar ilmu filsafat kepada anak-anak yang baru duduk dibangku
sekolah menengah, anak tersebut tidak akan mampu memahami atau menerimanya. Ini
disebabkan pertumbuhan mentalnya belum matang untuk menerima pelajaran
tersebut.
2. Faktor-faktor eksternal yaitu:
a.
Faktor keluarga, terdiri dari:
1. Cara orang tua mendidik
Cara orang tua mendidik anaknya sangat besar
pengaruhnya terhadap belajar anak. Jika orang tua tidak memperhatikan
pendidikan anaknya (acuh tak acuh terhadap belajar anaknya) seperti tidak
mengatur waktu belajar, tidak melengkapi alat belajarnya dan tidak
memperhatikan apakah anaknya belajar atau tidak, semua ini berpengaruh pada
semangat belajar anaknya, bisa jadi anaknya tersebut malas dan tidak
bersemangat belajar. Hasil yang didapatkannya pun tidak memuaskan bahkan
mungkin gagal dalam studinya. Mendidik anak tidak baik jika terlalu dimanjakan
dan juga tidak baik jika mendidik terlalu keras. Untuk itu, perlu adanya bimbingan
dan penyuluhan yang tentunya melibatkan orang tua, yang sangat berperan penting
akan keberhasilan bimbingan tersebut.
2. Suasana rumah
Suasana rumah dimaksudkan adalah situasi atau
kejadian-kejadian yang sering terjadi didalam keluarga, dimana anak berada dan
belajar. Suasana rumah yang gaduh, ramai dan semrawut tidak member ketenangan
kepada anaknya yang belajar. Biasanya ini terjadi pada keluarga yang besar dan
terlalu banyak penghuninya, suasana rumah yang tegang, ribut, sering cekcok,
bias menyebabkan anak bosan di rumah, dan sulit berkonsentrasi dalam
belajarnya. Dan akibatnya anak tidak semangat dan bosan belajar, karena
terganggu oleh hal-hal tersebut. Untuk memberikan motivasi yang mendalam pada
anak-anak perlu diciptakan suasana rumah yang tenang, tentram dan penuh kasih
saying supaya anak tersebut betah dirumah dan bias berkonsentrasi dalam
belajarnya.
3. Keadaan ekonomi keluarga
Dalam kegiatan belajar, seorang anak akadang-kadang
memerlukan sarana prasarana atau fasilitas-fasilitas belajar seperti buku,
alat-alat tulis dan sebagainya. Fasilitas ini hanya dapat terpenuhi jika
keluarga mempunyai cukup uang, jika fasilitas tersebut tidak dapat dijangkau
oleh keluarga. Ini bias menjadi faktor penghambat dalam belajar tapi sianak
hendaknya diberi pengertian tentang hal itu. Agar anak bisa mengerti dan tidak
sampai mengganggu belajarnya.
b. faktor satuan pendidikan, antara lain:
1. Metode pengajaran
2. Kuriulum
3.
Pekerjaan rumah.
Sumber:
Yamin,
Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press.
Syah,
Muhibbin. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Gunarti, Winda,dkk. 2005. Metode Pengembangan Perilaku dan
Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta:Universitas Terbuka.
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan.
Yogyakarta: UNY Press.
Siswoyo, Dwi, dkk. 2011. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta:
UNY Press.